Idam Gustama
“Waktu luang itu sebenernya waktu yang jangan disia-siain manfaatin yang ada aja, manfaatin yang enak aja” – Idam Gustama
Idam Gustama merupakan pria berumur 37 tahun yang bekerja sebagai koki, saat ini ia sudah menikah dan dikaruniai 2 orang anak. Hobby yang paling disukainya adalah bermain ps 2 kesayangannya di rumahnya. Pria ini mengaku tidak menyukai berpergian di rumah dimana ia berkata,“Jarang keluar rumah jarang, kalo ada perlu bener-bener perlu. Baru aku kluar.” Hobby bermain ps nya ini dijalaninya secara sendirian, selain itu ia menyukai tidur dan sekedar duduk bersantai di rumah.
Kegiatannya di waktu luang ia bilang selalu ia isi untuk menghabiskan waktu bersama anaknya. Saat ini ia memberikan pengajaran agar anaknya bisa bersepeda. Pria penggemar AC Milan ini mengaku menyukai bola dan liga Italy. Ia menyukai untuk menonton bola karena sesuai dengan hobbynya bahkan game yang dimainkannya dalam ps 2 nya adalah game bola seperti wining eleven dan PES. Dalam menonton bola ini ia paling sering menjalaninya bersama saudaranya, namun ia mengaku lebih sering sendiri.
Banyak kegiatan yang tidak bisa ia lakukan setelah ia menikah, Salah satu contohnya adalah nobar bola. Sebelumnya ia sering dalam melakukan Nobar namun hal ini berubah sejak ia tidak menjadi bujang. Selain itu kegiatan dugem juga tidak pernah ia lakukan lagi, Ia mengaku menyukai berpergian ke tempat dugem dan berpergian ke bar bersama temannya sebelum menikah. Hal tersebut dikarenakan berbagai macam faktor salah satunya adalah faktor-faktor buruk yang ada. Contoh terakhir dari kegiatan yang tidak dilakukannya lagi salah satunya ia sukai adalah bermain band bersama.
Dalam menjalani waktu luang ia lebih memilih pilihannya sendiri namun juga selalu melibatkan keluarganya, “Mereka yang seharusnya ngikutin saya sebenernya, tapi saya coba untuk lebih baik dari kemaren.” Waktu bersama keluarganya mayoritas ia habiskan di rumah untuk sekedar bermain dan ngobrol bersama anaknya, “80% di rumah lah, apa aja yang bisa dikerjain di rumah, jalan-jalan di mall, ato apa lah, ato kita cari makan di luar, yang sifatnya family lah.” Dalam berjalan-jalan pun ia cenderung menyukai tempat-tempat yang dekat.
Aktifitas yang tidak disukai oleh pria ini adalah aktifitas berpergian ke mall ataupun tempat ramai dimana ia cenderung menyukai tempat yang sepi dan tempat dimana ia bisa relax. Faktor keramaian yang biasanya dicari orang malah tidak ia sukai, “Saya suka yang sepi-sepi aja, yang santai kaya begini, kalo mall karena tuntutan anak aja, harus ada yang jagain. Tapi kalo suru milih ke mall ato di rumah saya lebih pilih di rumah, lebih santai lebih relax bisa nonton dvd ato apa di rumah itu enak.”
Salah satu aktifitas yang paling berkesan adalah saat camping di gunung, dimana menurutnya hal itu tidak terbayarkan. Aktifitas naik gunung dan camping membutuhkan waktu seminggu sehingga menurutnya hal ini tidak dapat dilakukannya lagi karena pekerjaannya. Ia tidak pernah terpikir untuk mengajak keluarganya karena naik gunung menurutnya terlalu ekstrem dan berbahaya sehingga ia lebih memilih untuk menghabiskan waktu luang di tempat yang aman.
Faktor usia merupakan masalah utama dalam menjalankan kegiatan, dimana sebetulnya ia masih menginginkan untuk melakukan kegiatan menantan dan meningkatkan adrenalin namun usianya yang hendak menginjak 40 menurutnya merupakan masalah yang tidak bisa ia hindari,”Faktor usia hahahah. Menurut saya si masalah perasaan itu uda ga fit kaya dulu.” Jadi ia mengaku untuk aktifitas-aktifitas seperti camping hanya aktifitas yang ia inginkan , namun tidak akan dilakukannya.
Dalam menjalankan waktu luang ia sebetulnya ingin untuk mendirikan usaha, hal ini yang unik dimana sebagian orang menghabiskan waktunya untuk bersantai dan tidak memikirkan pekerjaan, Pak Idam menginginkan berusaha kecil-kecilan dan dapat melibatkan keluarganya terutama istri. Saat ini aktifitas yang ia ingin namun belum dapat ia lakukan adalah bungee jumping, dimana saat liburan ke bali ia sempat melihat dan tidak sempat mencoba. Hal ini teringat sampai ia di rumah dan menyesal bahwa ia tidak sempat melakukan hal tersebut.
Tidak ada faktor pasti untuk menentukan kegiatannya , faktor hati adalah yang utama bagi bapak 2 orang anak ini“Mungkin agak saya dibilang moody ya orangnya, kadang pengen yang ekstrem kadang kalo lagi bete pengen yang tenang.” Namun saat ini ia focus untuk mendekatkan diri dengan kedua orang anak dan istrinya karena ia merasa bahwa keluarganya , apabila ia berjalan-jalan dengan temannya pada saat sabtu minggu juga menimbulkan perasaan bersalah bagi dirinya, “Waktu untuk keluarga Cuma 2 hari sayang kalo misalnya pergi kemana-mana untuk ngelakuin kemauan egonya saya pengen ini kayanya ga fair buat mereka, mereka uda saya tinggalin 5 hari masa sabtu minggu saya pergi lagi dengan temen-temen mereka kan butuh jalan-jalan butuh deket sama bapaknya seenggaknya di rumah.”